MENGAPA KONSERVASI ?

Pemikiran Konversi hayati muncul pada tahun 1980 an karena disiplin ilmu terapan yang bersifat tradisional mengenai pengelolaan sumber daya alam , termasuk kehutanan, pertanian, perikanan,kelautan dan pengelolaan satwaliar, tidak cukup komprhensif untuk mengatasi ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati ( M.Indrawan ,2007 ) Hal ini di mungkinkan karena semakin parahnya kondisi lingkungan yang tidak di imbangi dengan sistem dan tindakan konservasi Biologi yang menyeluruh dan sempurna . Disiplin ilmu terapan yang memberikan pendekatan teori yang lebih umum, demi melindungi seluruh aspek keanekaragaman hayati, belumlah menyentuh sasaran karenanya bagaimanapun juga biologi konservasi berbeda dengan disiplin ilmu terapan karena lebih memberi penekanan pada pemeliharaan jangka panjang bagi seluruh komunitas biologi, dan sekaligus penekanan bagi keberlanjutan pembangunan lingkungan ( Levin,2001 )

Dalam kondisi yang demikian sudah seharusnya kita segera mmenyadari kekeliruan kita tentang kebijakan dan tindakan yang telah menyakiti alam ini .Dampak yang terburuk dari kemerosotan standarisasi dan nilai tata ruang akan segera kita rasakan,Konsep dan paremeternya sederhana saja Yaitu Jika Musim Hujan kondisi air melimpah dan sulit untuk di kendalikan dan jika musim kemarau tiba Persediaan air tanah segera habis.Ketika hal itu kita rasakan sejenak kita sadar dan memahami betapa pentingnya memelihara lingkungan hayati intah Pemerintah Kota Balikpapan telah menjawab dengan Motonya yang sangat indah Balikpapan Kubangun,Kujaga dan Kubela ( Pemkot Bpn,1990 ).Dalam segi – segi tertentu memang membangun itu mudah ,tetapi justru yang lebih sulit adalah menjaga dan membela. Munculnya gagasan akan konsep pembangunan berkelanjutan untuk ikut mendukung program Pemerintah Kota Balikpapan menciptakan Kota yang Bersih ,Hijau dan Sehat ( Clean ,Green, and Healty ) kondisi Sekolah – sekolah di Kalimantan Timur umumnya kurang memiliki areal lingkungan yang cukup luas sebagai sarana pengembangan imajinasi dan konseptual tentang pembangunan lingkungan yang berkelanjutan .Hal ini sangat penting sebagai pemahaman dan penanaman konsep sejak dini mengapa konservasi lingkungan hayati sangat dibutuhkan secara konfrehensif yang meliputi tata ruang air,tanah,flora ,fauna,sampah dan juga kelautan.Sebagai Leadershif di masa mendatang mereka harus paham sejak dini tentang hal tersebut karena di pundak dan tangan merekalah nasip lingkungan hayati ini di tentukan.

Di Taman dan Kebun Penelitian Agronomi Bukit Pringgondani Balikpapan Sebagai Pola Pendukung Sekolah Alam yang berwawasan lingkungan ikut berperan secara signifikan terhadap pengembangan konsep pembangunan lingkungan hayati berkelanjutan di Kota Balikpapan.Mari pada semua pihak ikut mendukung program yang sangat baik ini .Terimakasih ( Surata Mahasiswa Program Doktor Univ.Neg Jakarta )

Komentar